Pernikahan merupakan salah satu bagian dari fase kehidupan manusia yang dianggap sangat penting, istimewa dan sakral. Karena dianggap sakral, masih hidup ditengah-tengah masyarakat kita ritual anjuran puasa sebelum menikah.
Puasa sebelum menikah dianggap merupakan salah satu persiapan yang penting guna mendapatkan pernikahan yang harmonis dan langgeng. Tentu ini tujuan dan harapan yang mulia.
Puasa sebelum nikah kita temui dalam adat jawa. Puasa sebelum menikah termasuk bagian dari ritual “pingit kemanten”.
Puasa Sebelum Menikah
Dari beberapa sumber bacaan yang redaksi bicarawanita telaah, terdapat beberapa 4 jenis puasa sebelum menikah yang sering dilakukan calon pengantin tradisional Jawa, yakni puasa seperti puasa Ramadhan, puasa mutih sebelum menikah, puasa ngalong (hanya makan buah yang menggantung), dan puasa ngerowot (hanya makan sayur dan umbi).
Puasa Sebelum Menikah Menurut Islam
Puasa menjelang pernikahan menurut Islam termasuk hal yang tidak ada dalilnya. Baik datang dari hadits atau sunnah Rasulullah Muhammad SAW maupun apa yang dicontohkan oleh para sahabat.
Karena tidak adanya dalil yang menunjukkan anjuran untuk puasa sebelum menikah dalam Islam, maka selayaknya bagi orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya untuk tidak meyakini hal ini sebagai bagian dari ajaran Islam.
Adapun puasa yang dianjurkan atau disunnahkan dalam Islam bagi pemuda adalah puasa sunnah jika belum mampu untuk menikah. Hal ini dimaksudkan sebagai bagian dari upaya mengontrol hawa nafsu. Anjuran puasa sunnah ini sebatas pada puasa yang umum diketahui dalam Islam, semisal puasa senin-kamis, puasa nabi daud (selang satu hari puasa dan hari berikutnya tidak berpuasa), puasa pertengahan bulan, dan lain sebagainya.
Secara umum, puasa bisa memberi efek psikologis bagi yang mengamalkan untuk bisa mengontrol hawa nafsu. Hawa nafsu yang terkontrol dengan baik, tentu akan membuat pribadi menjadi tenang, mampu mengendalikan diri dan mengendalikan emosi sehingga tidak melakukan hal-hal yang buruk dan bertentangan dengan ajaran Islam.
Puasa dalam Islam ada yang hukumnya wajib dan adapula hukumnya sunnah. Puasa yang hukumnya wajib seperti puasa di bulan suci Ramadhan dan puasa-puasa sunnah seperti contoh yang dipaparkan sebelumnya.
Ibadah Puasa Harus Ada Aturan
Kaidah umum yang sering dipakai dalam persoalan ibadah atau ritual dalam Islam adalah kaidah yang menyatakan bahwa hukum ibadah pada dasarnya adalah haram kecuali ada dalil yang mewajibkannya.
Oleh karena hukum asal ibadah dalam Islam adalah haram, maka perlu ada kehati-hatian dalam melakukan ibadah. Jadi, bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa hukum puasa sebelum menikah jika dianggap sebagai kewajiban dan bagian dari ajaran Islam maka hal ini merupakan ibadah yang tertolak.
Jadi pelaksanaan puasa yang dilakukan jika sesuai dengan perintah syariah Islam maka tidak masalah untuk dilakukan. Beda halnya dengan puasa ‘khusus’ sebelum menikah, secara formal tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
*
Puasa sebelum menikah jika dilihat secara umum merupakan persiapan calon pengantin agar pernikahannya berkah.
Namun, sebenarnya ada hal-hal yang lebih urgen yang perlu disiapkan agar pernikahan calon pengantin mendapat keberkahan diantaranya adalah pertama-tama meluruskan niat dan tujuan awal pernikahan sebagai bagian ibadah kepada Allah SWT, menambah pengetahuan teknis dan fiqih terkait pernikahan, persiapan mental dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Untuk bagian ini, bisa anda baca pada artikel, “11 Tips Persiapan Pernikahan Islami yang Sederhana Namun Tetap Berkesan“.
Demikianlah ulasan kami terkait puasa sebelum menikah. Semoga pemaparan dari kami dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Untuk mendapatkan update artikel secara gratis dari kami, silahkan masukkan email anda pada bagian kotak berlangganan email di bawah. Sekian.