4 Ciri Ciri Keluarga Sakinah Penuh dengan Ketenangan

By | 02/07/2017

Mencapai tujuan pernikahan yang sakinah, penuh dengan ketenangan sebagaimana dalam Surah Ar Rum: 21 tidak bisa datang begitu saja. Dengan kata lain, setelah menikah maka secara otomatis sakinah itu akan mendatangi suami dan istri dalam bahtera rumah tangga. Tidaklah demikian, karena sakinah itu harus diusahakan. Usaha yang berhasil atau gagal tentu ada cirinya. Nah lantas bagaimana ciri keluarga sakinah itu?

Ciri Ciri Keluarga Sakinah

Kata sakinah dalam bahasa Arab mengandung makna ketenangan. Sedang sumber ketenangan itu berada di dalam hati atau qalbu.

1. Setia pada Pasangan
Ciri pertama dari keluarga sakinah adalah adanya kesetiaan kepada pasangan. Kesetiaan sangat penting bagi kelanjutan hubungan, termasuk tali suci pernikahan.
Pasangan yang setia menjadikan rumah tangga tenang. Seorang istri akan menjadi tenang jika ia tahu bahwa suaminya adalah suami yang setia. Pun begitu dengan suami, ia akan tenang dalam hidupnya, akan mudah berprestasi dan semangat dalam bekerja jika ia tahu ada istri yang berada di samping setia menemani. Entah itu dalam kondisi senang maupun dalam kondisi yang tidak menyenangkan.

Sahabat, jika anda merasakan pasangan anda adalah pasangan yang setia. Maka insya Allah ini merupakan salah satu ciri keluarga sakinah. Terus pertahankan dan rawat terus kesetiaan anda kepada pasangan anda.

Disini bisa kita buktikan bahwa kecantikan ataupun ketampanan tidak menjamin ketenangan dalam rumah tangga. Banyak kasus dalam rumah tangga, suami selingkuh dengan wanita lain bukan karena istrinya kurang cantik atau dandan, tetapi kurangnya kesetiaan di hati sang suami. Kejadian-kejadiaan seperti ini sering terjadi di kota-kota besar.

Maka camkan bahwa kesetiaan itu barang mahal, karena tidak bisa dilakukan kecuali orang yang hebat. Hanya dilakukan oleh orang yang ‘murahan’.

2. Menepati Janji
Pernikahan adalah sebuah perjanjian dan ikatan yang suci, bahkan di dalam Alquran juga dikatakan demikian bahwa pernikahan adalah perjanjian yang kuat (Mitsaqan Gholidzo). Firman Allah SWT yang artinya:

Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, Padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu Perjanjian yang kuat. (QS. An-Nisa:21)

Sahabat, disaat suami menepati janjinya sebagai seorang kepala keluarga yang baik, senantiasa membimbing anak istrinya maka ini adalah ciri keluarga yang sakinah. Sementara istri juga melakukan hal yang demikian, menepati janjinya menjadi istri yang baik; melayani suaminya dengan sebaik-baiknya maka ini adalah bentuk pemenuhan janji itu.

Pernikahan sendiri sering diharapkan sebagai perjanjian sehidup semati sampai menjadi tua; kakek dan nenek. Ini merupakan tanda harapan besar dalam berumah tangga untuk menyatukan cinta hingga maut menjemput.

3. Saling Pengertian
Saling memahami dan mengerti satu sama lain adalah sumber ketenangan dalam sebuah hubungan. Rumah tangga yang di dalamnya ada saling memahami dan mengerti adalah ciri ciri keluarga sakinah dalam Islam.

Secara psikologis, hati akan menjadi tenang jika orang orang yang di sekitar kita terutama orang terdekat seperti keluarga memahami dan mengerti diri kita. Tidak menggugat segala kelemahan dan kekurangan kita. Malahan dalam hatinya, ia memahami hal itu sehingga muncul rasa toleransi atas ketidak mampuan.

Sehingga pada selanjutnya rasa memahami satu sama lain akan melahirkan tasamu’ atau toleransi. Istri toleran dengan suami, entah itu sifat dan karakter suami maupun dalam hal jumlah uang belanja yang diberikan oleh suami.

Baca : 4 Langkah Praktis Mengatur Keuangan Rumah Tangga Gaji 2 – 3 Juta

Rasa toleransi suami kepada istri diwujudkan dengan tidak membandingkan istri dengan wanita lain. Karena disaat suami membandingkan dengan wanita lain, maka hilanglah toleransi dan saling memahami itu. Disaat bersama itu pula, hati istri bisa hancur hanya karena merasa dibandingkan atau direndahkan.

Maka keluarga yang saling support, saling mendukung satu sama lain, saling mengisi kekurangan, dan saling memahami adalah tanda keluarga sakinah.

4. Berpegang Teguh pada Agama
Tidak akan dicapai sakinah atau ketenangan dalam rumah tangga jika suami dan istri tidak berpegang teguh pada agama.

Teguh pada ajaran agama akan mengantarkan keluarga bahagia di dunia dan di akhirat. Keteguhan dalam agama itu diterapkan dalam keluarganya, sehingga ia menjadi ridha dengan istrinya saat istrinya menjadi istri yang taat. Pun begitu dengan istri akan bangga dengan suami jika sang suami menjadi imam yang baik bagi keluarga.

Ajaran agama yang teguh dipegang juga akan membuat anggota keluarga menjadi cinta kepada kebaikan dan juga akan mencintai orang yang melakukan kebaikan. Sedang kebaikan adalah sumber kebaikan. Dan tidak ada kebaikan yang lebih tinggi selain pengamalan ajaran agama yang teguh dalam kehidupan.

Keluarga yang teguh pada ajaran Islam tidak akan mudah goyah disaat masalah menghadang. Disaat mereka tidak mampu lagi mengatasi masalah kehidupan rumah tangga, maka mereka masih memiliki Allah sebagai tempat bertawakkal sehingga bisa kita saksikan dalam kehidupan nyata bahwa rumah tangga yang didasari dengan keteguhan agama tidak akan rentan dengan perceraian dan broken home.

Ini merupakan karunia dari Allah SWT bagi siapa saja hambaNya yang taat padaNya.

Sahabat, adanya pemahaman agama yang kokoh dalam rumah tangga menjadi sebab besar yang bisa mendatangkan ketenangan. Inilah salah satu rahasia, mengapa dalam ajaran Islam disaat memilih pasangan untuk dinikahi maka pertimbangan kebaikan agama adalah prioritas, urutan pertama selain faktor kecantikan, ketampanan, harta dan faktor keturunan.

Baca juga: 13 Cara Ampuh Membuat Pasangan Nyaman dengan Kita

Nah, demikianlah ulasan kami mengenai 4 ciri ciri keluarga sakinah yang bisa mendatangkan ketenangan, kebahagiaan, keharmonisan. Semoga ciri ciri ini berada pada keluarga anda. Aamiin. Sebarkan jika artikel ini bermanfaat.