Bagaimana pandangan pakar matematika mengenai wanita. Pandangan berikut dikemukakan oleh pakar Matematika dalam dunia Islam, Al Khawarizmi.

Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.

Pandangan Pakar Islam: Al Khawarizmi mengenai Wanita 

Lalu, bagaimana pandangan al-Khawarizmi mengenai wanita terbaik itu ?
Al Khawarizmi, seorang ahli Matematika Islam ditanya tentang wanita terbaik. Dia menjawab, wanita sholehah dan beragama itu adalalah angka 1. Jika dia cantik, maka ditambah 0 kepada 1 maka jadinya angka 10. Kemudian jika dia kaya, maka ditambah lagi 0 , maka akan menjadi 100. Dan jika dia dari keluarga baik-baik, maka ditambah lagi 1 angka 0 sehingga menjadi 1000.
Tetapi jika yang “1″ tiada…
maka…tiada apa yang tersisa pada wanita tersebut kecuali seperti angka nol (0). (Red: tidak ada nilanya).

Wahai wanita atau pria yang memiliki keluarga wanita, adik wanita perlu diingat bahwa kepribadian Islami dalam diri seseorang adalah yang utama. Ia akan memberikan kebahagiaan di dunia karena pengetahuan agamanya. Ia akan menjadi jalan selamat di akhirat karena agamanya.

Jadilah angka 1, karena ia modal awal. Tanpanya, segala yang ada menjadi kurang. Dengan memilikinya, semua yang ada akan menjadi lengkap. Wanita sholehah adalah wanita idaman. Jika, anda belum tahu wanita idaman itu, silahkan di baca artikel kami yang menarik lainnya: Ciri Wanita Sholehah Idaman.

Hal ini juga berkorelasi dengan hadits-hadits yang disampaikan oleh Rasulullah SAW disaat dihadapkan pada sebuah pilihan untuk menikahi seorang wanita. Anjuran nabi, maka pilihlan karena dinul Islam dalam dirinya, sebelum menjatuhkan pilihan atas dasar kecantikan, harta dan dari mana ia berasal (keturunannya).

Sahabat Umar R.A juga pernah menyatakan bahwa, dibalik pria hebat ada dua wanita hebat yakni ibu dan istri yang hebat. Untuk menciptakan dan melahirkan generasi yang lebih baik, tiada cara yang paling ampuh selain menjadi wanita yang sholehah. Wanita sholehah terpancar dari pengetahuan dan pengamalannya yang terikat dengan aturan Islam. Cinta dan bencinya hanya karena Allah SWT.

Betapa banyak, kehidupan rumah tangga yang kurang harmonis dikarenakan disaat memilih wanita menjadi pasangan hidup, hanya karena kecantikan membuat rumah tangganya tidak berjalan dengan baik. Banyak masalah yang timbul karena tumpuan cintanya hanya pada kecantikan. Kecantikan seorang wanita akan pudar sedangkan keimanan kepada Allah SWT tidak akan pernah pudar selama ini menggenggam akidah Islam.

Begitupun dengan yang lainnya, harta dan keturunan yang baik tidak akan berguna tanpa didasari dengan keimanan. Harta yang dimiliki, bisa saja dibelanjakan kepada hal-hal yang tidak baik dan berguna. Sehingga harta yang banyak yang dimiliki, tidak menambah kebaikan padanya. Hartanya bisa saja menjadi bencana di akhirat kelak, karena untuk pertanyaan harta memiliki dua item, yakni darimana harta tersebut di dapatkan dan kemana harta itu diperuntukkan.

Baca juga: Caption Romantis Instagram

Maka benarlah pandangan Al Khawarizmi terhadap perempuan itu. Ia harus dinilai dari angka 1, bukan angka nol yang tidak mempunyai arti dan makna jika tidak ada angka dasar atau angka yang mendahuluinya. Semoga artikelnya bermanfaat…