Cara Menghindari Ghibah – Dalam berkomunikasi dengan orang lain biasanya kita membicarakan banyak hal. Berkomunikasi entah itu dilakukan dengan cara berdiskusi atau sekedar ngerumpi bisa membuat kita menjadi senang, bisa mengetahui kabar, bisa mengetahui trend, bahkan bisa tahu isu yang sedang panas..

… namun harus hati-hati. Jika isu panas yang dibahas apalagi itu menyangkut orang dan kepribadian,  jatuhnya bisa ke arah pembicaraan yang ghibah…

Ghibah adalah salah satu perbuatan yang dilarang dalam Islam. Mengapa demikian..
Hal ini karena berghibah bisa membuat kehormatan orang lain menjadi berkurang bahkan bisa terlanggar. Sedang, Islam sangat menjaga kehormatan seorang muslim..

Cara Menghindari Ghibah

Ghibah adalah membicarakan aib atau kekurangan saudara muslim lainnya. Dan, jika ia mendengar pembicaraan tersebut maka ia tidak akan senang..

Ladies, ghibah atau mengunjing tidak sebatas pada lisan atau perkataan saja. Namun, juga bisa berbentuk perbuatan lainnya, misal tulisan atau isyarat (kedipan mata, gerakan tangan atau cibiran bibir)..

Lantas, bagaimana cara menghindari ghibah tersebut? Berikut cara sederhana yang bisa anda lakukan.

  1. Stop, Jangan Terpancing
  2. Latih Diri Berpikir Positif
  3. Pakai Dua Kacamata
  4. Introspeksi Diri
  5. Perbaiki Pergaulan
  6. Ingat, Dosa dan Bahaya Ghibah
  7. Seribu Teman masih Sedikit, Satu Musuh Sudah Banyak

Apa maksud poin poin di atas? Nah, berikut kami uraikan lebih jelas mengenai cara menghindari ghibah.

1. Stop, Jangan Terpancing
Wanita adalah makhluk yang perasa dan secara psikologi, dalam bertindak lebih mendahulukan perasaan daripada pikiran logis..

Dalam berbicara dengan orang lain, wanita akan sangat terpengaruh bahkan semakin tertarik jikalau arah pembicaraan mengarah kepada sifat atau perilaku orang lain..

… mungkin akan sangat sedikit kita temui wanita berbicara hal-hal yang bersifat sosial kemasyarakatan, ekonomi negara bahkan masalah politik.

Arah pembicaraan ya, cuman mengarah kepada hal-hal yang kecil-kecil saja dan berada di sekitarnya.

Nah, supaya tidak jatuh pada pembicaraan ghibah jika arah pembicaraan telah mengarah kepada sifat atau perbuatan orang lain, maka usahakan di stop saja dulu pembicaraannya…

…jangan dilanjutkan. Karena, perbincangan itu semakin dibicarakan maka akan semakin banyak ‘tambahannya’ yang bisa saja tidak sesuai dengan yang semestinya..

Misal…

Pembicaraan yang semestinya hanya ‘satu meter’ berubah menjadi ‘lima meter’. Nah, kalau tambahan yang empat meter itu apa? Jadi stop saja, jangan terpancing…

Hendaknya, berbicara yang baik saja. Jika tidak mampu? … Mending diam saja. Sesederhana itu.

2. Latih Diri Berpikir Positif
Dikatakan bahwa pikiran itu seperti magnet. Menarik apa saja disekitarnya yang sesuai dengannya..

Jika pikiran itu diibaratkan demikian, maka jika kita terbiasa berpikiran positif maka apa yang kita bicarakan juga akan mengarah kepada hal-hal yang positif…

…begitu pula sebaliknya.

Jika terbiasa dengan pikiran negatif kepada orang lain, maka akan sangat mudah membicarakan hal-hal negatif dari orang tersebut.

Untuk menghindari ghibah dalam pembicaraan, hendaknya melatih diri untuk selalu berpikiran positif.

Pikirkan dahulu kebaikan orang lain tersebut. Walaupun, ia telah berbuat tidak baik kepada kita.

3. Pakai Dua Kacamata
Apa hubungannya antara ghibah dengan kacamata?

Kacamata disini diibaratkan sebagai sudut pandang. Dalam kehidupan ini hendaknya memakai dua kacamata.

Kacamata yang satunya digunakan untuk melihat kelebihan orang lain. Sementara kacamata yang lainnya, digunakan untuk melihat kekurangan diri sendiri.

Jika kita berpusat pada kekurangan diri sendiri, berusaha untuk memperbaikinya di masa yang akan datang. Maka, tidak ada waktu buat kita untuk melihat keburukan orang lain…

…karena, kita sudah sibuk dengan keburukan diri sendiri.

Dengan melihat kelebihan orang lain, maka tidak akan mudah timbul curiga di dalam diri kita. Kita akan mudah menerima orang lain dan bisa menimbulkan kasih sayang diantara sesama..

4. Introspeksi Diri
Introspeksi diri berarti mengevalusi diri sendiri atau menilai diri sendiri.

Kita kan ini masih banyak kurangnya dibandingkan baiknya. Kalaupun kita merasa sudah baik, namun jika kita membicarakan hal buruk orang lain. Maka sesungguhnya kita telah menjadi orang buruk itu.

Supaya terhindar dari ghibah, maka senantiasa evaluasi diri sebelum bertindak.

Ketahui bahwa diri ini masih perlu untuk berbuat baik, entah itu dengan memelihara sifat-sifat baik di dalam diri maupun menjaga keharmonisan hubungan dengan orang lain…

… jangan sampai, lewat perkataan atau ucapan kita malah itu menjadi sebab pertengkaran dan permusuhan dengan orang lain terhadap orang yang kita gunjingkan. Ingat…

… perempuan jikalau sudah menyangkut hati, maka akan sangat susah untuk melupakannya. Entah itu kenangan yang baik maupun kenangan yang buruk. Waspadalah…

Ucapanmu bisa mengadu domba orang lain.

5. Perbaiki Pergaulan
Bergaul itu juga mesti ‘pilih-pilih’…

Dalam artian, erat hubungan dengan pergaulan yang baik. Karena, sifat kita bisa terpengaruh dari siapa kita bergaul.

Jika, teman bergaul kita adalah orang yang sering berghibah maka kita juga akan mudah ketularan sifat tersebut.

Jadi, hindari teman bergaul yang sering berghibah.

Lantas, bagaimana dengan teman yang sering berghibah, apakah kita kita tidak boleh bergaul dengannya?

Jawabannya, boleh….

Selama kita tidak menjadikan sahabat dekat sampai ia berubah sifatnya tersebut. Bisa juga, saat bertemu atau berbicara dengan dia, diusahakan untuk membicarakan yang baik-baik saja.

Maksudnya, agar ia terbiasa dengan pembicaraan dan perkataan yang baik. Ala bisa karena biasa…

6. Ingat, Dosa dan Bahaya Ghibah
Karena ghibah adalah perbuatan yang haram, maka ada ancaman dari Allah SWT bagi pelaku ghibah.

Dalam hidup ini, agar bisa selamat harus senantiasa hati-hati dan ingat. Bukan sekedar ingat mati. Namun…

… juga termasuk bahaya atau dosa dari perbuatan tercela.

Allah SWT memberikan penjelasan di dalam Al Quran bahwa ghibah itu bagai memakan bangkai saudaranya sendiri.

“…dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Hujurat 49 : 12).

7. Seribu Teman masih Sedikit, Satu Musuh Sudah Banyak
Ingat, ghibah bisa membuat seseorang bisa saling bermusuhan satu sama lain.

Permusuhan dimulai dengan putusnya hubungan baik, dan berubah menjadi hubungan yang saling menjelek-jelekkan bahkan saling menjatuhkan satu sama lain.

Bertemanlah dengan banyak orang. Karena dengan berteman, maka engkau akan menemukan banyak kasih sayang dan kedamaian dari orang lain.

Selain itu, mereka akan melindungi dan menolongmu di saat engkau butuh. Mereka akan membantu dengan senang hati.

Sedang…

… satu musuh itu sudah banyak. Karena, bisa saja permusuhan itu bisa sampai kepada orang-orang terdekatnya, keluarganya, rekan kerjanya ataupun yang lain.

Bacaan menarik lainnya: Wahai Wanita jangan Lakukan ini, agar Engkau Tidak Dilaknat Malaikat

Demikianlah, artikel sederhana mengenai 7 cara menghindari ghibah. Semoga bermanfaat buat anda.