Wanita dalam pandangan ideologi kapitalisme tentu akan berbeda dengan pandangan beberapa peradaban sebelumnya yang telah kami bahas, walaupun sebenarnya hampir sama.

Wanita dalam Pandangan Kapitalisme

Tentu sebelumnya kita harus membahas mengenai kapitalisme dalam memandang kehidupan. Kapitalisme adalah sebuah paham yang memandang kehidupan yang ada di dunia berdasar pada materi (capital, modal) saja. Itu secara sederahana, dan secara esensi. Wanita dalam dunia kapitalisme dianggap sebagai bahan eksploitasi.

Eksploitasi apa maksudnya, artinya wanita dalam dunia kapitalisme tentu harus berjuang dan rela untuk diperjual belikan dengan cara sadar atau tidak sadar. Dalam kapitalisme, wanita ibarat sebuah komoditi yang bisa mendatangkan sebuah keuntungan. Contohnya, adalah dalam kapitalisme wanita boleh saja menentukan nasibnya yang disesuaikan dengan setting barat, asa manfaat. Dengan atas dasar HAM, wanita dibolehkan untuk mengumbar kelembutan yang mereka miliki dengan jalan berpakaian yang tidak menutup aurat, dibolehkan prostitusi yang penting tempatnya dilokalisasi, dan lain sebagainya.

Lihatlah, sekarang wanita-wanita yang ada di zaman sekarang, mereka dipaksa untuk membuka auratnya sadar atau tidak sadar. Mereka baru bisa diterima bekerja jika menampakkan bentuk dan lekuk tubuhnya. Bekerja sebagai SPG. Di dalam dunia kapitalisme, wanita yang baik-baik dalam artian menutup aurat atau berjilbab dikatakan sebagai wanita yang ketinggalan zaman, kuno. Wanita tidak lebih dijadikan sebagai obyek seksual.

Lebih lanjut, dalam dunia kapitalisme ternyata angka pelacu*an dan peme*kosaan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan sistem pergaulan yang diterapkan adalah sistem pergaulan permissif, serba boleh. Sungguh, banyak derita yang dialami wanita di era kapitalisme sekarang ini. Mereka hanya menjadi objek pemuasan seks belaka, bahkan hampir-hampir mereka tidak ada lagi harganya. Tengoklah misalnya di negera-negara barat penganut kapitalisme, ciuman, pelukan, fr*e $ex sudah bukan barang aneh lagi buat mereka. Bahkan di tempat-tempat umum sekali pun.
Di dunia kapitalisme, sungguh wanita dijadikan dan ditempatkan pada posisi yang sangat rendah. Lihatlah, misalnya semakin hari semakin ramai industri po*no yang ada di dunia, merambah dunia online bukan lagi cerita baru. Industri po*no yang notabene banyak wanita yang di eksploitasi hanya untuk mendatangkan devisa, penghasilan bagi negara mereka.

Baca juga: Takdir Jodoh Menurut Islam

Lain lagi misalnya, dalam dunia kapitalisme standar cantik bagi wanita adalah standar fisik semata. Sungguh ironi, dan tidak adil Tuhan kalau begitu. Standar cantik hanya ditempatkan pada sesuatu yang merupakan bawaan lahir. Lihatlah misalnya, kontes-kontes kecantikan (miss world, miss universe) hanya menggalang bagi mereka wanita yang punya fisik yang aduhai. Sungguh merupakan sebuah pandangan yang sangat keliru lagi rendah.

One thought on “Wanita Dieksploitasi Kecantikannya, Itulah Pandangan Kapitalisme”

Comments are closed.