cara mendapatkan jodoh dalam islam

Jodoh dalam Islam – Manusia diciptakan berpasang-pasangan. Ada pria dan ada wanita. Allah SWT menciptakan bagi keduanya sebuah kecendrungan untuk saling menyukai satu sama lain. Maka disinilah lahir cinta dan kasih kepada orang lain. Cinta dan kasih ini adalah suci, fitri karena melekat dalam diri manusia.

Dalam mengarungi kehidupan ini, manusia membutuhkan pasangan. Oleh karena itu, sering kali ia mempertanyakan jodohnya. Bertanya tentang, bagaimana cara ia mendapatkan jodohnya, seperti apa jodohnya, seterusnya dan seterusnya sekelumit pertanyaan tentang jodoh. Allah SWT berfirman dalam Al Quran yang artinya

Dan diantara kekuasan-NYA ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya,dan dijadikan-NYA diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS.Ar-Ruum:21)

Dalam Islam, kita harus meyakini bahwa Allah SWT telah menciptakan kita termasuk jodoh atau pasangan kita. Hal ini tidak lepas dari ilmu Allah. Namun, untuk mengetahui siapa jodoh kita? Itu masih menjadi rahasia Allah, masih menjadi teka-teki.

Jodoh baru akan kita tahu setelah kita telah mendapatkannya, melalui jalan mencari jodoh tersebut (ikhtiar).

Allah telah mengetahui jodoh kita, namun kita harus menjemput jodoh tersebut di tangan Allah dengan ikhtiar.

Jangan Lakukan 2 Hal ini dalam Mencari Jodoh

Mencari jodoh dengan jalan Islam tidak seperti “membeli kucing dalam karung” atau dilakukan dengan cara pacaran.

Islam tidak menyuruh kita mencari jodoh seperti membeli kucing dalam karung, karena Islam menunjukkan cara bagi kita untuk mendapatkan jodoh. Proses pencarian jodoh dalam Islam diliputi dengan tata cara atau adab yang mulia.

Adab-adab yang mulia dan proses yang baik dan berkah dalam mencari jodoh yang membuat pula, dalam Islam urusan jodoh sangat dilarang untuk dilakukan dengan jalan pacaran.

Mencari jodoh dengan cara pacaran adalah salah satu perbuatan yang mendekati maksiat kepada Allah, yakni maksiat. Maksiatnya bisa banyak dan beragam…

… mulai dari pegangan tangan, maksiat pikiran, maksiat berdua-duaan yang bukan mahram dan lain sebagainya daripada itu.

Kita bisa mengamati bahwa, cara mencari jodoh dengan jalan pacaran bagai “habis manis sepah dibuang”, bisa dicoba dulu kalau tidak cocok ‘sedikit’ saja maka bolh dibuang, dan begitu pula sebaliknya.

Bocoran Rahasia Jodoh

Allah SWT sebenarnya telah membocorkan bagi manusia, sebuah bocoran jodoh bagi manusia yakni di dalam Al Quran.

Bocoran rahasia jodoh tersebut berada di dalam surat An Nur ayat 26:

Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)

Dari ayat di atas, Allah SWT menyatakan bahwa pria yang baik akan dipasangkan, dijodohkan dengan perempuan yang baik. Dan sebaliknya, pria yang buruk maka secara otomatis akan berpasangan, berjodoh dengan perempuan, wanita yang selevel dengan dia.

Hal ini pula memberikan sinyal, tanda bagi kita bahwa mencari jodoh adalah sebuah ‘proses menjadi baik’. Karena…

.. proses yang baik akan mengantarkan kita untuk mendapatkan jodoh yang baik. Gagal dalam berusaha ‘menjadi orang baik’, maka sama saja kita tidak berhasil mendapatkan jodoh yang baik pula.

Pengertian jodoh yang baik pun, harus kita sesuaikan dengan ajaran Islam.

Di dalam hadits Rasulullah SAW, disampaikan tentang kriteria-kriteria yang sering dibuat oleh manusia dalam menetapkan jodoh. Manusia sering menetapkan jodoh yang baik dengan kriteria; kecantikannya, harta bendanya, keturunannya…

… dan terakhir adalah karena kebaikan agamanya.

Namun, Rasul SAW sebagai panutan dan manusia paripurna di dunia ini menyatakan bahwa disaat kita berada dalam pertimbangan demikian. Maka pilihlah, pria atau wanita untuk dijadikan jodoh, dinikahi dengan mementingkan dan menomor satukan kriteria kebaikan agamanya sebelum kriteria yang lain.

Jodoh dalam Islam

Lantas, bagaimana cara dan ikhtiar yang bisa dilakukan untuk mendapatkan jodoh dalam Islam diantaranya:

1. Memperbanyak Doa

Salah satu hal yang menghalangi sehingga seseorang belum bertemu dengan jodohnya adalah kurangnya ia berdoa kepada Allah. Ia malas meminta kepada Allah, sehingga Allah pun tidak berkenan untuk memberikan petunjuk baginya.

Maka,

Berdoalah kepada Allah agar dijadikan sebagai pria yang shalih atau muslimah yang shalihah dan mohon dibimbing, diberi petunjuk dalam mencari jodoh yang baik.

Berdoalah selepas shalat. Mintalah doa dan juga restu dari orang tua. Karena doa orang tua, ibu bapak adalah doa yang cepat didengar oleh Allah SWT.

2. Meminta Orang Tua/Wali untuk Dicarikan Jodoh

Meminta orang tua, wali untuk mencarikan jodoh termasuk cara ikhtiar menjemput jodoh.

Sampaikan kepada orang tua bahwa kriteria jodoh anda adalah yang baik agamanya dibandingkan dengan kriteria yang lain.

Mintalah orang tua anda untuk obyektif dalam mencarikan pasangan, karena acapkali orang tua karena janjinya kepada seseorang untuk memasangkan anaknya menjadikan ia tidak obyektif memilih jodoh.

3. Melalui Mediator ‘Mak Comlang’

Mediator dalam mencari jodoh bisa dari teman baik kita, sahabat seperjuangan kita atau melalui ustadz atau guru mengaji kita.

Mediator orang-orang terdekat kita ini, bisa dipastikan sudah mengetahui karakter atau selera kita. Sehingga lewat kenalan atau relasinya, bisa saja ia menemukan seseorang yang cocok dengan kita.

4. Memperbanyak Amal Shalih

Diantara amal shalih yang perlu dilakukan dalam menjemput jodoh Islami adalah dengan memperbanyak shadaqah, infaq di jalan Allah.

Amal-amal shalih ini merupakan salah satu kunci cepatnya Allah SWT meng-ijabah, mengabulkan keinginan kita.

5. Jangan Putus Asa dan Berbaik Sangka kepada Allah

Dalam berikhtiar mencari jodoh, maka kita tidak boleh berputus asa jika pada sampai saat ini belum dikabulkan dan bertemu dengan jodoh yang kita ingini.

Berputus asa dalam mencari jodoh akan membuat kita berhenti untuk mencari dan memantaskan diri untuk ‘menjadi’ orang yang baik. Jika kita berputus asa, maka sama saja kita menutup pintu rahmat dari Allah SWT.

Tetaplah berpikir positif, berbaik sangka kepada Allah. Ingatlah, bahwa ada pahala besar yang disedikan oleh Allah bagi hambaNya yang mengikuti cara-cara Islami dalam mencari jodoh.

Ingatlah sebuah hadits Qudsi berikut, tentang pentingnya berbaik sangka kepada Allah SWT.

Aku selalu sesuai dengan persangkaan hamba-KU kepada-KU. Dan aku selalu menyertainya ketika ia berzikir kepada-KU. Dan jika ia ingat pada-KU dalam jiwanya, maka AKU pun mengingatnya dalam Zat-KU. Dan jika ia ingat pada-KU ditempat ramai, AKU pun mengingatnya ditempat ramai yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat pada-KU sejengkal, AKU pun mendekat kepadanya sehasta. Jka ia mendekat sehasta, Aku pun mendekat kepadanya satu depa. Dan jika ia datang kepada-KU dengan berjalan, AKU pun akan datang kepadanya dengan berlari cepat” (Hadist Qudsi).

Berburuk sangka kepada Allah, merupakan perkara yang bisa menolak jodoh.

Semisalnya anda sekarang sudah berumur 30 atau 35 tahun, maka janganlah merendahkan keyakinan anda dengan berkata,

Saya sudah berumur 35 tahun, mana mungkin saya mendapatkan jodoh yang berumur 30 tahun“.

Bagi Allah, bukan sebuah kemustahilan anda akan mendapatkan jodoh yang berumur 25 tahun.

Oleh karena itu, keyakinan dan sangkaan yang baik harus selalu dihadirkan dalam keyakinan kita dalam menanti jodoh.

Klik Baca: 7 Kumpulan Ayat Ayat Alquran tentang Jodoh

***
Demikianlah pembahasan tentang jodoh dalam Islam dan 5 cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkannya. Insya Allah jika kita sabar menjalani proses dan melakukan 5 ikhtiar di atas, maka bukan mustahil jodoh akan datang-mendatangi kita tanpa disangka-sangka.

8 thoughts on “Beginilah Jodoh dalam Islam dan 5 Cara Mendapatkannya”
  1. Saya sudah membaca artikel tentang jodoh milik bapak. Bolehkah saya seputar jodoh dan mendiskusikanya pak ? Kalo boleh saya minta twitter bapak / email atau kalo boleh whatsap nya

  2. Begini , saya ingin menanyakan masalah jodoh yg sudah kita yakini . Namun terhalang oleh perbedaan kepercayaan atau agama . Bagaimana baiknya ?

  3. Terima kasih atas pertanyaannya. Yang patut diperhatikan dalam pernikahan tidak semata untuk dunia, tetapi bagaimana di akhirat. Sebab, pasangan bisa menjadi teman yang mengajak kepada surgaNya di akhirat.

    Maka, dalam memilih pasangan tentu harus bijak dan menggunakan standar yang baik yakni memiliki akidah yang sama. Dengan akidah yang sama (agama yang sama) akan mengantarkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

    Jika saling cinta, maka baiknya calon anda diajak untuk masuk Islam.

  4. Tidak salahkan jika kita sudah bertemu laki laki yg sudah buat kita pas dengan agama dan semuanya. Trs Saya sebagai wanita meminta si laki² cepat cepat bilang ke orgtua saya?

  5. Tidak salah, ini merupakan salah satu contoh yang pernah dilakukan oleh ibunda Khadijah RA (istri Rasulullah SAW). Beliau yang pertama kali menyatakan maksudnya untuk menikah dengan Rasulullah SAW lewat perantara keluarganya.

Comments are closed.