Islam mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk memberikan rambu-rambu bagaimana mendapat jodoh yang cocok untuk menjadi pasangan hidup. Sebagai gambaran, kami akan uraikan mengenai hadist tentang jodoh yang patut anda perhitungkan.
Hadist Tentang Jodoh
Memilih jodoh merupakan bukan hal sepele, walau juga tidak bisa dikatakan rumit. Karena jodoh diharapkan menjadi pasangan yang cocok untuk mendampingi kita, maka memilih jodoh memang butuh pertimbangan.
Dan tidak ada pertimbangan yang baik, kecuali menggunakan pertimbangan agama baik merujuk kepada ayat Al Quran tentang jodoh maupun hadist hadist tentang jodoh.
1. Memilih Jodoh Berdasarkan Kebaikan Agama (Diin)
Salah satu hadist tentang jodoh yang menjadi patokan dalam mencari dan memilih jodoh adalah menomor satukan kriteria kebaikan agamanya.
“Wanita dinikahi karena empat hal; hartanya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya, Maka pilihlah karena faktor agama niscaya engkau beruntung” (HR. Al Bukhari)
Sepintas di dalam hadits di atas, pada umumnya manusia disaat sedang mencari dan memilih jodoh lebih condong kepada penilaian fisik seperti karena kekayaan, cantik atau rupawan dan karena keturunan.
Ini fitrah manusia, suka pada tampilan fisik saja. Namun, Islam memberikan pedoman bahwa wanita baik untuk dinikahi adalah wanita yang baik agamanya.
Diantara maksud kebaikan agama disini adalah wanita yang taat kepada Allah, sempurna dalam menutup aurat, dan menghiasi diri dengan akhlakul karimah (akhlak-akhlak yang mulia).
2. Memilih Wanita Shalihah
Selain hadits di atas, ada pula hadist mengenai jodoh yang mempertegas hadits di atas.
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (Hadits riwayat Muslim dari Abdullah ibnu Umar)
Dunia diumpamakan sebagai perhiasan yang menyenangkan bagi manusia. Wanita shalihah adalah perhiasan terbaik yang ada di dunia.
Ini menegaskan bahwa, wanita shalihah adalah harta simpanan paling berharga bagi yang memilikinya.
Kecantikan tidak akan kekal. Kecantikan bisa pudar dan luntur dengan pertambahan usia. Pun begitu dengan harta, kekayaan bisa habis.
Sahabat, kecantikan dan harta kekayaan bisa membuatmu tertawan dan terkesima. Namun keshalihah berupa sikap yang baik, adalah faktor yang akan membuat bertahan.
3. Wanita Shalihah adalah Sumber Kebahagiaan
Tujuan pernikahan dalam Islam selain untuk melanjutkan keturunan – mencetak generasi yang baik, tujuan lain dari pernikahan adalah mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan.
Terdapat hadits tentang jodoh yang masih terkait dengan memilih wanita shalihah. Bahwa wanita shalihah oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW disebutkan termasuk kriteria sumber kebahagiaan.
“Empat perkara yang merupakan kebahagian: seorang wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan: seorang wanita yang jelek (agamanya), tetangga yang jelek, tunggangan yang jelek, dan tempat tinggal yang sempit.” (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al-Hakim)
Sumber kebahagiaan terbesar dalam rumah tangga sebagai hasil dari memilih jodoh adalah wanita shalihah. Hal ini semakin mempertegas untuk mencari dan memilih wanita di atas pilihan-pilihan yang lain.
4. Mengutamakan Jodoh yang Perawan dibandingkan Janda
Proses memilih jodoh untuk dijadikan pasangan hidup selanjutnya yang perlu dipertimbangkan adalah memilih wanita yang masih perawan dibandingkan dengan janda.
Suatu ketika, shahabat Jabir bin Abdillah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu peperangan. Saat pulang dari perang, beliau tertinggal dari rombongan disebabkan onta beliau yang kelelahan. Nabi pun mendatangi beliau dan bertanya, “Ini Jabir?” Jabir menjawab, “Iya Rasulullah.” “Ada masalah apa Jabir?” Nabi kembali bertanya. Jabir menjawab, “Ontaku lambat dan kelelahan sehingga aku tertinggal.”
Kemudian Nabi pun menusuk onta Jabir dengan tongkatnya seraya berkata, “Naiklah!” Jabir pun naik, dan tatkala ontanya melaju kencang, ia pun menahannya agar tak mendahului Rasulullah. “Engkau sudah menikah Jabir?” Tanya Rasulullah. “Iya.” Jawab Jabir. “Perawan ataukah janda?” Rasulullah kembali bertanya. “Janda”. Jawab Jabir kemudian.
Nabi bertanya, “Kenapa tidak menikahi perawan saja? Engkau bisa bermain dengannya dan ia bisa bermain pula denganmu”. Jabir menjawab, “Aku ini memiliki saudari perempuan yang banyak. Aku menikahi janda agar ada wanita yang merawat, mengurusi dan menyisiri rambut mereka”. Nabi pun menasehati, “Adapun jika engkau telah sampai di rumah, maka kumpulilah istrimu, kumpulilah istrimu” (HR. Al-Bukhari no. 2097 dan Muslim no. 1089).
Sebenarnya, tidak ada salahnya menikahi janda. Namun ada rahasia lain mengapa baginda Rasulullah Muhammad SAW agar mengutamakan wanita perawan dibandingkan janda saat memilih jodoh.
Ternyata hal ini berkaitan saat menjalani bahtera rumah tangga. Wanita perawan tidak memiliki kenangan dengan pria lain. Sehingga cinta, kasih sayang dan perhatiannya akan dia curahkan kepada suaminya tanpa membandingkan dengan pria sebelumnya.
5. Memilih yang Penyayang dan Subur
Pertimbangan lain mengenai hadits tentang jodoh adalah memilih wanita yang penyayang dan subur.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata, “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak (subur) karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan para nabi pada hari kiamat ” (HR Ibnu Hibban 9/338)
Menikah salah tujuannya adalah melanjutkan keturunan. Maka Islam menganjurkan menikahi wanita yang penyayang dan subur. Mengapa demikian?
Wanita yang penyayang memiliki keutamaan saat mendidik anak. Karena ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Dan generasi yang baik dimulai dengan ibu yang baik.
Selain itu, baginda Nabi SAW juga memotivasi untuk menikahi wanita yang subur – bisa memberikan keturunan.
Anak keturunan adalah penyejuk mata bagi kedua orang tuanya. Oleh sebab itu, kebahagiaan dalam rumah tangga akan berlipat-lipat lagi dengan hadirnya buah hati di tengah-tengah mereka.
6. Menyenangkan Bila Dipandang
Pasangan yang menyenangkan akan membuat rumah tangga awet dan harmonis. Ini pula yang menjadi alasan mengapa Islam menganjurkan memilih wanita shalihah yang menyenangkan bila dipandang.
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417)
Sahabat, perlu diketahui kembali bahwa ini pula yang menjadi sebab mengapa dalam melamar wanita dalam Islam dianjurkan untuk melihat (nazhor) kepada calon pasangan. Karena diantara sebab kebahagiaan rumah tangga adalah istri yang bisa menyenangkan mata suaminya.
Demikianlah ulasan sederhana kami mengenai 6 hadits tentang jodoh yang bisa memudahkan anda memilih pasangan.
Pertemuan antara pria dan wanita merupakan urusan Allah, manusia tidak mampu menolak untuk bertemu dengan siapa pun jika Allah menetapkan. Namun, memilih jodoh sebagai pasangan hidup baik di dunia maupun di akhirat adalah pilihan manusia.
Maka manusia harus bijak-bijak dalam memilih jodoh sebagai pasangan hidupnya.
Klik baca: Wanita Muslimah Itu Cantik dengan Iman dan Takwa
Semoga dengan pertimbangan hadits-hadits tentang jodoh di atas, semakin mendekatkan anda untuk mendapat jodoh yang baik. Jika ada komentar, silahkan berikan komentar anda di bawah.