Well, kali ini kami akan membahas artikel mengenai Cara Penanganan Diare pada Anak. Diare biasa disebut oleh Bapak dan Ibu dokter dengan nama gastroenteritis merupakan suatu keadaan pada anak dimana pengeluaran tinja yang tidak normal seperti biasanya yang ditandai dengan peningkatan keenceran, volume dan frekuensi lebih dari 3 – 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah.

Diare bisa terjadi karena adanya implamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus dan pathogen parasitik.

Selain itu juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor atau hal seperti; infeksi dibagian tubuh lain (Om dan tante, menurut laporan kesehatan hal ini sering terjadi pada anak-anak), faktor makanan basi, terlampau banyak lemak, beracun dan sayuran dimasak kurang masak dan faktor terakhir karena hal psikologis seperti rasa cemas dan takut.

5 Cara Penanganan & Pertolongan Diare pada Anak

Lantas, bagaimana cara menangani diare pada anak. Penanganan diare pada anak harus segera dilakukan. Hal ini mengingat, pada saat diare anak bisa terancam dehidrasi.

Beberapa penanganan sederhana yang dapat om dan tante lakukan diantaranya:

1. Meningkatkan Pemberian Cairan
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa anak yang menderita diare akan rentan mengalami dehidrasi. Untuk mengatasi hal tersebut maka harus diberikan cairan atau bisa disebut rehidrasi. Hal yang perlu diperhatikan pada saat pemberian cairan pada anak yakni jenis cairan, cara pemberian serta jumlah cairan yang diberikan.

Jika ank om dan tante masih menyusu, maka tingkatkan asupan cairan untuk tubuh tante agar persediaan ASI bisa selalu tersedia. Tetap berikan pada anak susu ataupun makanan secara normal meski anak mengalami diare. Berikan cairan oralit untuk menghindari dehidrasi. Untuk langkah aman jika diare terus berlanjut om dan tante bisa berkonsultasi kepada dokter atau tenaga medis lainnya.

2. Pemberian Makanan
Anak yang mengalami diare harus tetap diberikan asupan makanan. Makanan harus diberikan secukupnya guna memenuhi kebutuhan gizi pada anak tanpa memberatkan kerja usus, mengupayakan agar anak tercegah dari dehidrasi dan anak tetap mendapat asuspan nutrisi sesuai masa perkembangan dan pertumbuhan tubuhnya.

Menyambung penjelasan poin sebelumnya, pada bayi ASI tetap harus diberikan dalam jumlah cukup dan sangat diutamakan. Perlu om dan tante perhatikan bahwa makanan yang diberikan pada anak hendaknya ialah makanan yang tidak merangsang saluran pencernaan yakni yang tidak mengandung bumbu yang tajam dan tidak menimbulkan gas. Makanan diberikan secara bertahap yakni mulai dari makanan yang ringan artinya mudah dicerna serta makanan diberikan dalam porsi kecil namun dalam frekuensi yang sering.

Jika anak om dan tante tidak mau makan, maka bisa diantisipasi dengan selalu memberikan cairan. Om dan tante dapat memberikan susu LLM dan bubur tempe. Susu LLM adalah jenis susu yang rendah laktosa (rendah lemak), ini sangat baik bagi anak om dan tante. Bubur tempe merupakan ide yang bagus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

3. Pemberian Cairan Oralit
Pemberian cairan oralit merupakan tips umum yang sering disampaikan oleh tenaga medis untuk penderita diare. Om dan tante perlu diketahui bahwa oralit berfungsi untuk menggantikan glukosa, garam dan mineral yang hilang dalam tubuh karena diare. Om dan tante bisa mendapatkan dan membeli oralit ini di apotik-apotik tanpa menggunakan resep.

Baca jugaCara Mengatasi Ngompol pada Anak Usia 12 Tahun

4. Berikan Istirahat Cukup
Bagi anak om dan tante yang mengalami diare, hendaknya diberikan istirahat yang cukup. Om dan tante dapat membatasi dan mengurangi aktivitas bermain atau aktivitas berlebihan dari anak om dan tante. Hal ini berguna agar mengurangi pemakaian energi yang berlebihan. Selain itu ciptakan suasana yang nyaman dan rileks. Suasana seperti ini biasanya akan merangsang nafsu makan anak.

5. Pemberian Obat-obatan
Om dan tante bisa memberikan obat-obatan anti diare kepada anak om dan tante untuk mempersingkat serta mengurangi gejala diare. Namun, perlu diketahui bahwa untuk diare pada anak biasanya penggunaan obat-obatan perlu kehati-hatian, tidak sembarang, tetapi harus berkonsultasi kepada dokter. Om dan tante dapat memberikan racecadotril bisa diberikan pada anak usia di atas 3 tahun dengan dicampur oralit dan dengan dosis yang tepat.

Untuk penggunaan antibiotik jika sudah diketahui penyebab diare adalah bakteri, admin masih menyarankan kepada om dan tante untuk berkonsultasi kepada dokter. Hal ini dikarenakan obat-obatan dan antibiotik tidak bisa diberikan dengan jalan dikira-kira, karena penggunaan obat-obatan dan antibiotik memiliki batas toleransi. Hal ini memerlukan konsultasi kepada tenaga medis.

Jika diare pada anak om dan tante sudah berlangsung beberapa hari dan belum menunjukkan tanda-tanda pulih, maka segera berikan penanganan oleh dokter atau rumah sakit. Ini terutama jika anak om dan tante telah mengalami dehidrasi serius. Penting untuk segera ditangani secara cepat dan tepat oleh ahli yang tepat.

Baca juga50 Kumpulan Lagu Anak Islami Indonesia Terbaik

Nah, inilah informasi kesehatan anak yang bisa kami sajikan kepada om dan tante. Semoga artikel Cara Penanganan Diare pada Anak ini bisa berguna. Salam dari kami.