Ayat Alquran Tentang Cinta – Salah satu kata yang sulit untuk dipahami adalah cinta. Namun secara bahasa dan sederhana, cinta bisa kita artikan sebagai kasih sayang. Kalau lawan kata dari cinta, maka mungkin akan mudah bagi anda menebaknya. Apa itu? Yup, lawannya cinta adalah benci.
Sahabat, Islam adalah agama yang mulia dan sempurna. Tidak luput di dalamnya persoalan cinta. Makanya, bisa kita dapati ayat Alquran berkaitan dengan cinta.
Di dalam Alquran, Allah memberikan pelajaran secara tidak langsung kepada kita mengenai cinta (hubb) dalam berbagai macam konteks. Kami telah mengumpulkan beberapa ayat alquran tentang cinta. Di sisi lain kita juga harus mengingat kembali bahwa Allah SWT juga memiliki asmaul husna yang berkaitan dengan cinta, yakni Al-Waduud (Yang Maha Mencintai).
Ayat Alquran Tentang Cinta
Surah Al Imran ayat 31
Surah Al Imran ayat 31, bisa kita katakan merupakan ayat alquran tentang cinta Allah dan Rasul.
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“.
Ayat suci Alquran di atas, memberikan gambaran bahwa untuk mencintai Allah maka dilakukan dengan mencinta baginda Rasulullah Muhammad SAW. Ayat ini memberikan pengertian tambahan bahwa orang yang mengaku mencintai Allah, tetapi tidak mencintai dan mengikuti jalan hidup, pandangan hidup (ideologi) yang diajarkan oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW. Maka orang seperti ini bisa dikatakan cintanya adalah dusta (bohong).
Surah Ali ‘Imran Ayat 134
Surah Ali Imran ayat 34 memberikan pelajaran bahwa cinta Allah kepada makhluk-Nya salah satunya diberikan kepada orang-orang yamg berbuat baik (muhsin).
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan“.
Orang-orang yang berbuat baik atau kebajikan dalam ayat ini adalah orang-orang berinfaq entah dalam keadaan berkecukupan (lapang) maupun dalm kekurangan (sempit). Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan manusia.
Surah Ali ‘Imran Ayat 146
“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar“.
Ayat Alquran tentang cinta Allah kepada hambaNya juga termaktub di dalam surah Ali Imran ayat 146 di atas.
Dalam hal ini, Allah SWT mencintai hambaNya yang sabar dalam ketaatan kepadaNya.
Digambarkan bagaimana keadaan jiwa mereka yakni hati mereka tidak kecut atau tunduk kepada musuh karena musibah yang menimpa mereka dalam berjuang di jalan Allah.
Surah Al-Fajr Ayat 20
“dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan“.
Ayat Alquran tentang cinta dunia digambarkan pada surah Al Fajr ayat 20 di atas. Kadang, manusia mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan sehinga merasa sulit untuk menafkahkan di jalan kebaikan.
Kecintaan pada harta yang berlebihan ini juga membuat manusia selalu terdorong untuk terus menerus mengumpulkan harta namun ia sangat kikir untuk menginfakkan.
Surah Ali ‘Imran Ayat 14
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).“
Berdasarkan surah Ali Imran ayat 14 di atas, kita mendapatkan informasi bahwa pada umumnya manusia itu mencintai dunia dengan segala isi yang baik di dalamnya. Hal itu adalah kesenangan dunia.
Kecintaan pada dunia dan perhiasan di dalamnya yang dilarang adalah kecintaan yang berlebihan. Yang dengan apa yang dia miliki dia merasa angkuh, sombong kepada yang lain serta dengan apa yang dia miliki tidak membuatnya semakin taat kepada Allah.
Dan Allah menyatakan bahwa apa yang ada disisinya itu lebih baik yakni surgaNya yang kekal. Beda dengan dunia yang sifatnya sementara (fana).
Surah Hud Ayat 90
“Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih“.
Surah Hud ayat 90 menyampaikan pesan kepada kita bahwa Allah SWT juga memiliki sifat Yang Maha Pencinta (waduud). Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang beriman. Dimana ciri-ciri orang yang beriman adalah orang yang selalu bertaubat kepada Allah, menyesali perbuatan maksiat yang dilakukan. Dan Allah menyukai hambaNya yang bertaubat.
***
Tingkatan Cinta
Di dalam kitab Dirasat fi al-hubb, Yusuf Asy-syaruni mengutip pendapat Ibnu Al Jawzi dalam bukunya, Dzamm Al Hawa yang menjelaskan peringkat dan macam-macam serta kosa kata yang menggambarkan mengenai cinta.
1. ‘Aliqa
Pandangan mata atau berita yang didengar apabila melahirkan rasa senang diungkapkan dengan kata ‘aliqa.
2. Mail
Cinta mail digambarkan sebagai cinta yang membara dan sifatnya sementara.
Surat An-Nisa’ Ayat 129
Ayat Alquran tentang mail yang berarti juga cinta terdapat Alquran surah An Nisa ayat 129.
Apabila melebihinya sehingga terbertik keinginan itu mencapai tingkat kehendak untuk mendekat, ia dinamai mail.
“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Berdasarkan ayat Alquran surah di atas, jenis cinta ini diuaraikan dalam situasi orang yang berpoligami. Saat seorang pria berpoligami jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail). Dan hal ini cenderung mengabaikan yang lama.
3. Syaghaf
Cinta syaghaf adalah cinta yang sangat mendalam, alami dan memabukkan. Alquran menggunakan kata syaghaf ini ketika mengisahkan cinta Zulaikha kepada nabiyullah Yusuf As.
Hal ini bisa kita lihat dalam gambarannya dalam surah Yusuf ayat 30 di bawah ini.
Surah Yusuf Ayat 30
4. Mawaddah
Dan apabila keinginan itu mencapai tingkat kehendak untuk menguasainya, ia dinamai mawaddah.
5. Ash shababah
Shababah yaitu tercurahnya hati kepada yang dicintai. Selain itu, Ash-Shaababah berarti kerinduan yang lembut tetapi menyengat.
6. Al Isyq
Peringkat selanjutnya adalah al isyq yakni apabila seseorang bersedia berkorban atau membahayakan dirinya demi kekasihnya. Isyq, yaitu pergi menuju kepada orang yang dicintai dengan kecintaan yang berlebihan. Namun pada tingkatan cinta ini, Allah tidak disifati dengan sifat ini.
“Aku meminta kepada-Mu (ya Allah) kenikmatan memandang wajah-Mu (di akhirat nanti) dan aku meminta kepada-Mu kerinduan untuk bertemu dengan-Mu (sewaktu di dunia)..” [HR An Nasa-i dalam “As Sunan” (3/54 dan 3/55), Imam Ahmad dalam “Al Musnad” (4/264)]
Surat Al-‘Ankabut Ayat 5
7. Tatayyum
Tatayyum memiliki arti penyembahan dan penghambaan yang dilakukkan oleh orang yang mencintai kepada yang dicintai.
Klik untuk baca: Antara Cinta dan Nafsu. Begini Cara Membedakannya
***
Di atas, telah kami sampaikan beberapa ayat Alquran tentang cinta, dalam bentuk kata hubb ataupun waduud. Untuk melengkapi, kami listkan ayat lain, diantaranya:
- Surah An Nisa ayat 107 (Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa)
- Surah Yusuf Ayat 8 (Dicintainya Nabiyullah Yusuf dan saudaranya oleh ayahnya dibandingkan yang lain)
- Surah Ibrahim Ayat 3 (Orang yang berada dalam kesesatan lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat)
- Surah Al-Baqarah Ayat 177 (Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta)
Kesimpulan:
Telah kita ketahui berbagai ayat alquran mengenai cinta. Adapun cinta kepada Allah dan rasulNya adalah keridhaan (rela) kepada Allah dan rasulNya.
Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari rasa cinta. Salah satu yang paling urgen adalah bahwa orang yang tulus dalam mencintai Allah, perilakunya tidak akan keluar dan bertentangan dengan syariat Allah SWT serta keyakinan dan pemahamannya yang utuh hanya kepada Allah.
Bentuk kecintaan yang tidak terpuji adalah kecintaan kepada harta benda, kekayaan yang tidak dibarengi dengan ketaatan kepada Allah dan RasulNya.