Tips rumah tangga harmonis – Jika ingin diibaratkan, kehidupan rumah tangga itu bak sebuah negara kecil. Ada seorang pemimpin dan ada orang yang dipimpin. Suami memimpin keluarganya dan akan diminta pertanggung jawabannya oleh Allah SWT terhadap apa yang dipimpinnya.
Kehidupan rumah tangga cukup kompleks di dalamnya. Apalagi cita-cita yang sering diharapkan suami istri dalam ikrar pernikahannya adalah mencapai rumah tangga yang bahagia selamanya, dunia dan akhirat.
13 Tips Membangun Rumah Tangga Harmonis
Upaya menjaga dan membina rumah tangga yang harmonis harus diketahui oleh tiap pasangan. Ini tidak lain guna menyatukan tujuan dan cita-cita. Akan sangat susah menjaga keharmonisan rumah tangga, jika antara suami dan istri tidak memiliki visi yang sama dalam rumah tangga. Berikut, 13 tips membangun rumah tangga harmonis yang bisa anda terapkan dalam rumah tangga anda.
1. Beri Pelayanan Setulus Hati Kepada Pasangan
Belajar cara melayani, bukan hanya dibutuhkan oleh seorang pelayan atau karyawan kepada bossnya. Namun, utamanya sangat penting dipelajari dan dipraktekkan oleh suami atau istri dalam rumah tangga.
Melayani pasangan dengan setulus hati merupakan upaya membina rumah tangga yang harmonis. Berilah pelayanan kepada pasangan anda, melebihi bagaimana cara seorang pelayan melayani pelanggannya atau seorang karyawan kepada atasannya.
Landasi sikap pelayanan tersebut dengan niat ibadah kepada Allah, agar bisa senantiasa ikhlas dalam menghadapi pasangan. Jika seorang pelayan bisa melayani pelanggang dengan setulus hati, itu disebabkan karena ia mengharap imbalan dari pelanggang. Maka untuk pasangan anda, layani ia dengan setulus hati agar imbalan keharmonisan menyelimuti keluarga anda dan balasan pahala tiada terkira dari Tuhan juga bisa anda dapatkan.
2. Berterus Teranglah kepada Pasangan
Kebiasaan berterus terang kepada pasangan adalah salah satu upaya menjaga rumah tangga langgeng. Banyak rumah tangga dalam perjalanannya menjadi retak, lebih diakibatkan karena ketidak mampuan suami atau istri berlaku jujur kepada pasangannya.
Jangan sekali-kali berbohong kepada pasangan. Jika pun tidak ketahuan satu kali, maka di masa yang akan datang anda akan terbiasa untuk mengulangi kebohongan anda.
Pada dasarnya, siapa pun ia pasti tidak akan suka jika dibohongi. Apalagi jika itu adalah pasangan hidup anda.
3. Senantiasa Berunding dengan Pasangan jika Ingin Membuat Keputusan
Jika diibaratkan lagi, antara suami dan istri dalam rumah tangga itu bagai sebuah tim. Tim yang kuat dan solid mutlak selalu melakukan diskusi dan berunding satu sama lain dalam menentukan langkah.
Dalam membuat keputusan dalam rumah tangga, entah sekecil apa pun itu maka usahakanlah untuk merundingkan dulu kepada pasangan anda. Misalnya, jika suami ingin memutuskan untuk membuka usaha baru atau pindah pekerjaan, maka rundingkan dan rembukkan bersama dulu dengan istri. Begitu pun dengan istri, jika ingin membelanjakan uang suami, maka ada baiknya dirundingkan dulu dengan suami.
Jika seorang istri misalnya membuat keputusan tanpa dirundingkan terlebih dahulu dengan suami, maka bisa membuat suami menganggap anda sebagai istri yang lancang. Stigma negatif ini jika berlanjut bisa memperkeruh hubungan dalam rumah tangga.
Sebenarnya, banyak sekali keuntungan jika kebiasaan merundingkan sesuatu dilakukan oleh suami dan istri. Suami dan istri bisa saling melengkapi ide dan pendapat sehingga hasil keputusan yang diambil lebih baik.
4. Jangan ‘Terlalu’ Mengatur Pasangan
Dalam rumah tangga, memang harus serba diatur. Termasuk misalnya dalam hal mengatur keuangan keluarga. Namun, jika salah satu pasangan terlalu mendominasi satu sama lain maka bisa timbul konflik.
Semisal istri terlalu mengatur suaminya, maka ini bisa menjadi sebab rumah tangga menjadi tidak harmonis. Pada dasarnya suami adalah pemimpin dan salah satu tugas pemimpin adalah mengambil keputusan. Nah, jika seorang istri ‘terlalu’ mengatur suaminya maka ini menjadi sesuatu yang sangat tidak disukai dan dibenci oleh pria.
Tiap pasangan harus menempatkan dirinya secara proporsional, kapan ia harus memberikan saran dan kapan ia harusnya membiarkan suami mengambil keputusan sendiri.
5. Jangan Membiasakan Merendahkan atau Mengkritisi Pasangan
Terkadang tanpa sadar, kita merendahkan pasangan kita sendiri. Akibatnya pasangan merasa tertekan dan tidak dianggap. Apalagi jika yang merendahkan itu adalah orang terdekat kita (pasangan), maka akibatnya lebih fatal.
Mengkritisi pasangan itu boleh-boleh saja. Namun, harus disertai dengan solusi dan jangan sampai membuat merasa direndahkan. Pilihlah cara terbaik untuk mengingatkan atau mengkritisi pasangan. Sesuaikan dengan kondisi psikologis pasangan.
6. Pupuk Sikap Qana’ah dan Rasa Syukur
Sikap qana’ah adalah sifat terpuji yang harus dipupuk agar rumah tangga harmonis. Qana’ah berarti merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Bersamaan dengan itu, juga harus dipupuk perasaan puas dengan apa yang diberikan pasangan.
Rasa syukur terhadap pemberian suami, bisa membantu suami anda lebih produktif. Jangan sungkan mengucapkan ucapan terima kasih kepada pasangan sebagai upaya rasa syukur.
Sifat terlalu banyak mengeluh dan menuntut merupakan gerbang kehancuran rumah tangga. Seorang istri harus berusaha menghindari sikap demikian.
Jika seorang istri hilang sifat qana’ah dan syukurnya dan sebaliknya malah memperbesar sifat mengeluh dan menuntut akan membuat suami tidak tenang bekerja. Bahkan dewasa ini, banyak tindak pidana korupsi dan penyelewengan suami dikarenakan istri banyak menuntut kepada suami.
7. Berupaya Saling Mengenal dan Memahami Pasangan
Berupaya saling mengenal sifat pasangan satu sama lain merupakan kunci menjaga rumah tangga tetap awet. Pahami kepribadian pasangan seutuhnya.
Kenali sifat-sifat baik yang ada dalam dirinya, begitu pun dengan sikap buruknya. Karena harus diakui bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Pahami latar belakang pasangan anda, entah itu latar belakang keluarga, lingkungan, pendidikan dan pergaulan serta pemahaman pasangan. Karena hal-hal tersebutlah yang membentuk kepribadian pasangan anda.
Baca juga: Ketahui dengan Mudah Kepribadian Wanita Menurut 12 Bentuk Bibirnya
Jika memang perlu untuk diperbaiki, maka usahakanlah memperbaiki sifat dan kepribadian pasangan dengan cara memberikan nasihat yang baik. Berusahalah untuk bertoleransi dengan pasangan anda.
8. Jangan Terlalu Membandingkan Pasangan dengan Orang Lain
Sudah lumrah bahwa rumput tetangga kelihatannya lebih hijau dibandingkan rumput sendiri. Kita biasanya lebih gampang melihat kelebihan orang lain dibandingkan menemukan kelebihan pasangan.
Sehingga, ini berakibat salah satu pasangan dengan mudah membanding-bandingkan ia dengan orang lain.
Terlalu sering membicarakan kehebatan suami atau istri orang lain dihadapan pasangan bisa melukai hati pasangan. Jangan lakukan hal demikian, kecuali dimaksudkan untuk mengingatkan pasangan agar bertambah baik dan lebih baik lagi. Karena, tidak mengapa kita membandingkan diri kita dengan orang lain dalam hal kebaikan dan ketaatan.
9 Beri Apresiasi dan Penghormatan
Dalam rumah tangga, jangan sekali-kali melupakan untuk memberi apresiasi kepada pasangan anda. Memberi apresiasi berarti mengakui kelebihan pasangan.
Perkara memberi apresiasi kepada pasangan kelihatannya remeh dan hal yang kecil. Namun ternyata memiliki efek yang sangat besar bagi pasangan anda.
Berilah penghormatan kepada pasangan. Hormati keputusannya jika memang hal itu telah dirundingkan sebelumnya. Bentuk-bentuk apresiasi kepada pasangan bisa dilakukan dalam hal yang paling kecil, semisal memuji kebaikan suami atau memuji masakan istri.
10. Biasakan Sharing, Berbagi Cerita
Sharing atau berbagi cerita tidak hanya berguna untuk membuat kita lega. Namun juga bisa menjaga keharmonisan rumah tangga.
Berbagi pengalaman atau cerita kepada pasangan akan membantu pasangan anda mengetahui apa yang anda lakukan. Kebiasaan berbagi pengalaman membuat hubungan cenderung lebih dekat, lebih akrab dan lebih terbuka kepada orang lain.
Utamakanlah sharing, berbagi cerita kepada pasangan dibandingkan dengan sharing kepada orang lain. Apalagi di era sosial media sekarang ini, banyak pasangan lebih mudah menumpahkan perasaannya di sosial media dibanding kepada pasangannya.
Akibatnya hubungan emosional diantara keduanya tidak terjalin dengan baik. Malahan bisa berakibat fatal jika terlalu banyak sharing atau curhat di sosial media, bisa membuat orang lain mengetahui kondisi keluarga anda.
Biasakan mendengarkan cerita pasangan saat sarapan pagi sebelum suami berangkat kerja, saat makan malam dan saat-saat santai di waktu weekend sembari minum kopi atau teh di beranda rumah. Jadikan hal ini sebagai kebiasaan yang baik.
11. Selalu Berusaha Menyenangkan Pasangan
Menyenangkan pasangan menjadi salah satu faktor dalam menjaga keutuhan rumah tangga. Rumah tangga yang langgeng ditandai dengan penghuni rumah yang merasa senang jika berada di dalam rumah.
Ia merasa rumah merupakan tempat ia berlabuh. Menghilangkan segala kegundahan yang ada di dalam dadanya. Ini tidak lain bisa terjadi jika pasangan satu sama lain berusaha untuk saling menyenangkan.
Keluarga Islami dicirikan dengan istri menjadi penyenang bagi suaminya. Sang suami merasa sangat senang jika berdekatan dan berada di samping istri. Untuk itu istri perlu menyenangkan istri dengan menjaga penampilan, berhias dihadapan suami, memberikan seulas senyum kepada suami, merendahkan dan berlembut lembut di hadapan suami baik dalam tingkah laku maupun ucapan.
Artikel menarik lainnya: 9 Cara Mudah menjadi Istri Romantis agar Disayang Suami
Begitu pun dengan si suami, harus berusaha memberikan yang terbaik bagi istri. Membantu istri di dapur bisa menyenangkan hati istri, walaupun sekedar sesekali membantu membersihkan perlengakapan makan yang kotor.
12. Belajar Saling Memaafkan
Tak bisa dipungkiri bahwa prahara keluarga memang kadang muncul. Entah hanya persoalan sepele, pasangan bisa tersinggung. Untuk meredam dan menyelesaikan semua itu, maka suami dan istri harus belajar saling memaafkan satu sama lain.
Disaat suami berbuat kesalahan maka istri harus berusaha berlapang dada menasehati dan memaafkan suami. Begitu pula dengan suami, jika istri sedang marah maka lebih baik ia diam. Setelah itu ia maafkan kesalahan istrinya.
Membuka diri untuk saling memaafkan berarti membuka diri untuk lebih memahami pasangan. Hendaknya maaf itu pun harus betul-betul tuntas, jangan sampai maaf itu hanya sekedar di bibir saja. Namun di dalam hati masih tersimpan rasa kecewa atau sakit hati.
Begitu pula sebaliknya, tiap pasangan juga tidak boleh mengumbar kata maaf. Dan seolah-olah maaf itu digampangkan sehingga ia kembali mengulangi kesalahan yang sama. Hendaknya permintaan maaf kepada pasangan diikuti dengan upaya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
13. Jangan Lebih Mementingkan Pekerjaan, Hobby atau Teman daripada Pasangan
Bekerja memang penting untuk kelangsungan hidup sebuah rumah tangga dan penghuninya. Namun, terlalu memporsir pekerjaan dibandingkan dengan mengutamakan keluarga merupakan keputusan yang keliru.
Suami memang harus bekerja, tapi sosoknya di rumah juga sangat dibutuhkan oleh istri dan anak-anaknya. Begitupula hal lain seperti menyalurkan hobby atau kesenangan. Jangan sampai lebih memilih sibuk menghabiskan waktu di waktu weekend dengan melakukan hobby dibandingkan dengan bercengkerama dengan pasangan dan anggota keluarga lainnya. Gunakan kesempatan weekend untuk lebih dekat dengan pasangan. Kalaupun misalnya ingin menyalurkan hobby, tidak ada salahnya mengajak istri untuk ikut serta menghabiskan kegiatan hobby.
Begitupula dengan istri, tidak boleh mementingkan teman dibandingkan dengan suami. Perempuan memang suka nge-rumpi, apalagi saat berkumpul dengan teman-temannya. Namun, harus dibatasi agar bisa menghindari ghibah dan gosip. Tidak boleh pula karena teman sehingga lupa dengan aktivitas utamanya di rumah sebagai ibu rumah tangga.
Demikianlah 13 tips agar rumah tangga harmonis. Semoga setelah membaca uraian di atas, keluarga anda dikarunia keharhamonisan, kelanggenan dan bisa awet baik di dunia maupun di akhirat. Jangan lupa bagikan tulisan ini jika bermanfaat.